Langsung ke konten utama

Less Button Clicks More Voices

Voice Assistant adalah sebuah interface dimana pengguna memberikan input kepada komputer lewat suara/audio.

Voice Assistant sangat berpotensi untuk menjadi tren dalam waktu dekat. Ada 2 fitur Voice Assistant yang dapat memudahkan kehidupan manusia dengan lebih lagi, yaitu:

1. Menggabungkan voice dengan visual.

2. Mengubah task kompleks menjadi simple.

Ketika Voice Assistant dikolaborasikan dengan interface lainnya, maka akan tercipta suatu inovasi yang tentu akan lebih berguna dan memudahkan kita.

Teknologi voice assistant tentu mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, seperti:

Kelebihan:
- Ideal untuk mereka yang menyetir
- Ideal untuk mereka yang disabilitas
- Ideal saat sedang melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan tangan

Kekurangan:
- Tidak ideal di tempat dengan banyak suara
- Keamanan yang kurang terjamin

menurut Reviews.com, 3 Voice Assistant terbaik adalah:

Amazon Alexa - Best for Device Compatibility
Google Assistant - Best at Responding
Siri - Most Popular Mobile Voice Assistant

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teh Kotak Jasmine Tea - My Big Fat Competitor

Kalau dengar yang namanya Teh Kotak, pasti tau kan bagaimana bentuknya, Ya, dengan bentuknya yang kotak, produk ini adalah minuman teh siap minum yang dikemas didalam kotak. Kemasannya berwarna coklad dan merah dengan tulisan Teh Kotak yang besar dan terlihat. Diatasnya ada logo tangan yang memegang daun teh, seakan baru saja dipetik daun tehnya. Bila kita sering melihat minuman teh dakam botol, kali ini Teh Kotak menawarkan sensasi kesegaran teh asli didalam kotak. Kali ini, mari kita menganalisa 4P Marketing Mix dari produk Teh Kotak Jasmine Tea. PRODUCT Teh Kotak diproduksi oleh PT. Ultrajaya Indonesia dengan proses produksi seperti berikut: daun teh direbus dan dicampur dengan gula, kemudia di sterilisasikan melalui proses UHT dengan pemanasan cepat menghilangkan bakteri. Kemudian di kemas dalam kotak dengan 6 lapisan  karton yang terdiri dari lapisan polyethylene plastic, allumunium foil, dan kertas untuk melindungi dari sinar ultra violet, udara, dan bakteri yang mungkin

Analisa Iklan Marlboro Man 1968

Dalam sebuah print ad, biasanya memiliki beberapa elemen - elemen seperti Headline, Image, Copy, Slogan dan Logo. Berikut penjelesan elemen - elemen tersebut: Selain elemen - elemen dalam print advertising diatas, analisa juga bisa dilakukan pada elemen desain yang ada pada iklan tersebut.  Primary Features Color : Analogous Color - Maroon - Brick Red - White - Cream - Gold - Forest Green  Dimensions : Sedikit memiliki ruang antara tempat berdiri si koboi dengan backgroundnya, terlihat dari dasar yang Ia pijaki yaitu jerami diatas rumput. Line : Adanya garis – garis di Gudang sebagai salah satu ciri khas pintu Gudang. Shape : Adanya tipografi dan beberapa bentuk di iklan ini. Seperti produk rokok yang 3D dan berbentuk kotak sebagai packaging untuk rokok - rokok yang berbentuk silindris. Texture : Jerami yang terlihat kering, celana bahan yang terlihat dari warna dan karakter lipatannya dan bajunya yang juga memiliki lipatan, Gudang mer

Kittu Kitsu - Analisa Produk KitKat di Jepang

Hai! Kali ini mari kita membahas tentang satu produk coklat internasional yaitu KitKat. KitKat adalah produk bar coklat yang dikeluarkan Nestle pada tahun 1953 di Inggris. KitKat identik dengan rasa originalnya,  milk chocolate bar dengan packaging merahnya. Tapi tentu saja, seiring berjalannya waktu, KitKat diseluruh dunia memiliki varian bentuk dan rasa, seperti KitKat Minis, atau Matcha KitKat. Seperti di Jepang, produk KitKat memiliki arti yang sangat sentimen berkat strategi marketingnya. KitKat dapat dibaca sebagai “Kitto Katsu”, yang artinya “pasti menang”. Berbeda dengan tagline KitKat yang biasa kita dengar, yaitu "Have a Break, Have a Kitkat", hal ini dikarenakan tagline ini tidak memberikan arti dan dampak yang sama pada konsumen di Jepang. Pada akhirnya, tim marketing KitKat pun lebih menggunakan kalimat Kitto Katsu, yang sering digunakan ketika menyemangati atau mendoakan kesuksesan. Nestle pada akhirnya memanfaatkan penggunaan kalimat ini dengan me