Langsung ke konten utama

Marketing & Consumer Behaviour : My Plan in Life (So Far)



Sejujurnya, aku sering sekali memikirkan dan mengandai – andai tentang banyak hal. Tentang seperti apa aku di masa depan. Apakah 2 tahun lagi aku tidak lagi berjerawat?  Apakah 3 tahun lagi aku bisa disebut sebagai ilustrator? Apakah 5 tahun lagi aku sudah bisa tinggal di apartemen milikku sendiri?
               Ketika awal kuliah, aku cukup stress karena kemajuan diriku tidak sebanding dengan ekspektasi yang kuharapkan. Teman-teman di kuliah memiliki apinya masing – masing dan juga prestasi yang selangit. Apalah aku yang masih berjuang mencari motivasi? Sejak saat itu aku tahu kalau aku tidak akan kemana – mana bila tidak memulai. Walaupun dimulai dari hal – hal kecil, nantinya pasti bertambah dan bertambah menjadi suatu pencapaian.
               Aku adalah seorang pemimpi. Aku punya banyak impian. Yang masuk akal dan tidak masuk akal. Seperti menjadi illustrator dan menjadi seorang performer, yang cukup tidak masuk akal karena aku tidak punya background performance art apapun. Menjadi pemimpi sungguh menyenangkan, namun aku merasa ada yang kurang karena tidak bisa fokus pada satu hal. Sekarang, aku mencoba untuk fokus dan membuat goal yang realistis. Salah satu goal di semester ini adalah mendengar dan memperhatikan setiap brief yang ada, karena semester lalu aku sering sekali salah.
               Goal lainnya adalah untuk mempertahankan nilai dan semangat. Untuk terus menjadi versi diri yang lebih baik. Itu adalah goal – goal paling realistis yang bisa kulakukan. Dan untuk rencana hidup, yang paling sering kupikirkan dan kurencanakan adalah mengikuti program pertukaran pelajar. Untuk mencapai rencana itu, aku harus memperbanyak portfolio dan menjadi lebih aktif lagi sebagai individu.
               Setelah lulus, aku berencana untuk melanjutkan kuliah sambil bekerja, Mungkin ini akan menjadi goal yang sulit, namun aku akan berusaha untuk melanjutkan kuliah ke negara asing. Rencana – rencana ini terus terbayang di mataku, dan semoga saja, bisa menjadi kenyataan dalam setahun hingga 3 tahun lagi.
               Oh, satu lagi rencana yang paling penting. Dalam 5-7 tahun kedepan, ketika aku berumur 25 tahunan, aku harus sudah independent secara finansial. Tidak lagi bergantung, dan (semoga) sudah bisa meringankan beban orang tua. Itulah rencana hidupku sejauh ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teh Kotak Jasmine Tea - My Big Fat Competitor

Kalau dengar yang namanya Teh Kotak, pasti tau kan bagaimana bentuknya, Ya, dengan bentuknya yang kotak, produk ini adalah minuman teh siap minum yang dikemas didalam kotak. Kemasannya berwarna coklad dan merah dengan tulisan Teh Kotak yang besar dan terlihat. Diatasnya ada logo tangan yang memegang daun teh, seakan baru saja dipetik daun tehnya. Bila kita sering melihat minuman teh dakam botol, kali ini Teh Kotak menawarkan sensasi kesegaran teh asli didalam kotak. Kali ini, mari kita menganalisa 4P Marketing Mix dari produk Teh Kotak Jasmine Tea. PRODUCT Teh Kotak diproduksi oleh PT. Ultrajaya Indonesia dengan proses produksi seperti berikut: daun teh direbus dan dicampur dengan gula, kemudia di sterilisasikan melalui proses UHT dengan pemanasan cepat menghilangkan bakteri. Kemudian di kemas dalam kotak dengan 6 lapisan  karton yang terdiri dari lapisan polyethylene plastic, allumunium foil, dan kertas untuk melindungi dari sinar ultra violet, udara, dan bakteri yang mungkin

Analisa Iklan Marlboro Man 1968

Dalam sebuah print ad, biasanya memiliki beberapa elemen - elemen seperti Headline, Image, Copy, Slogan dan Logo. Berikut penjelesan elemen - elemen tersebut: Selain elemen - elemen dalam print advertising diatas, analisa juga bisa dilakukan pada elemen desain yang ada pada iklan tersebut.  Primary Features Color : Analogous Color - Maroon - Brick Red - White - Cream - Gold - Forest Green  Dimensions : Sedikit memiliki ruang antara tempat berdiri si koboi dengan backgroundnya, terlihat dari dasar yang Ia pijaki yaitu jerami diatas rumput. Line : Adanya garis – garis di Gudang sebagai salah satu ciri khas pintu Gudang. Shape : Adanya tipografi dan beberapa bentuk di iklan ini. Seperti produk rokok yang 3D dan berbentuk kotak sebagai packaging untuk rokok - rokok yang berbentuk silindris. Texture : Jerami yang terlihat kering, celana bahan yang terlihat dari warna dan karakter lipatannya dan bajunya yang juga memiliki lipatan, Gudang mer

Kittu Kitsu - Analisa Produk KitKat di Jepang

Hai! Kali ini mari kita membahas tentang satu produk coklat internasional yaitu KitKat. KitKat adalah produk bar coklat yang dikeluarkan Nestle pada tahun 1953 di Inggris. KitKat identik dengan rasa originalnya,  milk chocolate bar dengan packaging merahnya. Tapi tentu saja, seiring berjalannya waktu, KitKat diseluruh dunia memiliki varian bentuk dan rasa, seperti KitKat Minis, atau Matcha KitKat. Seperti di Jepang, produk KitKat memiliki arti yang sangat sentimen berkat strategi marketingnya. KitKat dapat dibaca sebagai “Kitto Katsu”, yang artinya “pasti menang”. Berbeda dengan tagline KitKat yang biasa kita dengar, yaitu "Have a Break, Have a Kitkat", hal ini dikarenakan tagline ini tidak memberikan arti dan dampak yang sama pada konsumen di Jepang. Pada akhirnya, tim marketing KitKat pun lebih menggunakan kalimat Kitto Katsu, yang sering digunakan ketika menyemangati atau mendoakan kesuksesan. Nestle pada akhirnya memanfaatkan penggunaan kalimat ini dengan me